Thursday 25 February 2016

ANALISIS FISHBONE - KERUSAKAN BATERAI



ANALISIS KERUSAKAN BATERAI MENGGUNAKAN FISHBONE


A.      ELEKTROLIT CEPAT BERKURANG

      1.        Elektrolit
-     Berat jenis berkurang
Pada saat baterai bekerja / mengeluarkan tegangan reaksi kimia yang terjadi dalam baterai ialah H2SO4 akan mengeluarkan panas sehingga kandungan SO4 akan bergabung dengan plat posotif (Pb) sehingga membentuk PbSO4. Dengan adanya reaksi tersebut di atas. H2SO4 sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O dan mengakibatkan berat jenis turun karena konsentrasi elektrolit berkurang.
Penyebab :
Diakibatkan oleh adanya penguapan karena pada saat elektrolit bereaksi mengeluarkan kalor.
Penyelesaian:
Ø  Charging baterai sampai penuh.
Ø  Ganti elektrolit dengan yang baru.
-          Kualitas H2SO4 turun
Apabila kualitas elektrolit turun maka reaksi kimi yang terjadi tidak akan sempurna.
      2.        Kotak baterai
-     Rusak atau retak
Apabila kotak baterai rusak atau retak maka secara otomatis elektrollit akn banyak terbuang keluar akibatnya elektrolit akan cepat berkurang.
Penyebab:
Ø  Adanya getaran yang ditimbulkan dari mesin yang mengakibatkan baterai tergoncang yang kemudian bertubrukan dengan benda asing lain.
Penyelesaian:
Ø  Ganti baterai dengan yang baru.

      3.        Cell
-     Plat aktif rusak
Apabila plat aktif rusak maka akan mengakibatkan kebocoran antar cell, akibatnya elektrolit akan cepat berkurang.
Penyebab:
Ø  Adanya getaran yang ditimbulkan dari mesin yang mengakibatkan baterai tergoncang yang kemudian bertubrukan dengan benda asing lain.
Penyelesaian:
Ø  Ganti baterai dengan yang baru.
-     Tegangan cell dibawah 2,1 Volt
Apabila tegangan selalu kurang dari 2,1 Volt  maka elektrolit baterai tersebut berat jenisnya sudah berkurang.
      4.        Charging sistem
-     Teganganan output tinggi
Apabila pengisian terlalu tinggi maka arus yang masuk mengisi baterai akan tinggi sehingga arus yang masuk ke baterai akan melebihi kapasitas dari baterai, dan bisa bisa mengakibatkan baterai panas dan elktrolit mudah menguap akibatnya elektrolit ini akan terbuang sedikit demi sedikit melalui penguapan yang keluar ke saluran over flow.
Penyebab:
Ø  Diakibatkan oleh stelan regulator yang tidak baik atau regulator sudah rusak, sehingga arus yang masuk mengisi baterai tidak bisa diatur besar kecilnya.
Penyelesaian:
Ø  Lakukan penyetelan ulang pada voltage regulator, apabila kondisi regulator sudak mengalami kerusakan maka ganti regulator.


B.      TEGANGAN BATERAI LEMAH

       1.       Terminal baterai
-     Longgar
Apabila terminal baterai longgar maka hubungan kabel pada terminal tidak kuat sehingga tegangan yang dikeluarkan akan sulit untuk dialirkan dan tegangan bateraipun juga ikut melemah.
Penyebab:
Ø  Diakibatkan oleh adanya getaran dari mesin yang menimbulkan baterai tergoncangkan sehingga goncangan tersebut dapat menyebabkan baterai beradu dengan benda asing lain yang juga bisa mengakibatkan terminal baterai longgar atau baterai rusak.
Penyelesaian:
Ø  Perbaiki terminal baterai sampai pengikat terminal benar-benar terikat kencang, apabila terminal baterai rusak ganti baterai dengan yang baru.
-     Berkarat atau kotor
Apabila terminal baterai berkarat maka karat yang menempel bisa menjadi tahanan sehingga arus yang dikeluarkan baterai dapat terhambat yang akibatnya juga bisa menyebabkan tegangan baterai melemah.
Penyebab:
Ø  Disebabkan oleh adanya debu-debu yang menempel dari sekitar mesin yang kemudian mengendap pada terminal, kemudian apabila ada air yang tersangkut pada cairan baterai ini akan menyebabkan korosi.
Penyelesaian:
Ø  Bersihkan terminal dari karat dan kotoran menggunakan air panas.
  1. Cell baterai
-     Plat aktif rusak
Apabila plat aktif rusak maka elektrolit akan sulit bereaksi, yang akibatnya bisa menyebab kan baterai tidak dapat mengeluarkan tegangan, sehingga bateraipun melemah.
Penyebab:
Ø  Umur pemakaian baterai yang sudah lama, kemudian karena plat-plat terendam terus dengan elektrolit dan melakukan reaksi kimia sehingga aktifitas tersebut bisa menurunkan kemampuan baterai.
Penyelesaian:
Ø  Ganti baterai dengan yang baru 
-     Tegangan tiap cell dibawah 2,1 V
Apabila tegangan yang dihasilkan setiap cell baterai kurang dari 2,1 V maka tegangan yang dihasilkan bateraipun akn lemah.
Penyebab:
Ø  Berat jenis baterai yang sudah menurun.
Penyelesaian:
Ø  Lakukan chargeing baterai sampai baterai terisi penuh.
-     Self discharging
Apabila baterai tidak dipakai tetapi elektrolit masih terisi di dalam baterai maka elektrolit tersebut masih akan bereaksi meski baterai tidak dipakai yang mengakibatkan baterai melakukan pengeluaran sendiri sehingga tegangan baterai melemah.
Penyebab:
Ø  Adanya reaksi kimia yang terjadi pada baterai meski baterai tidak dipakai.
Penyelesaian:
Ø  Lakukan pengisian pada baterai sampai baterai terisi penuh.

  1. Elektrolit
-     Berat jenis menurun
Apabila berat jenis baterai menurun maka maka tegangan yang dihasilkan oleh setiap cell akan berkurang akibatnya tegangan baterai melemah.
Penyebab:
Ø  Karena baterai terlalu sering melkukan reaksi dan pengeluaran tegangan.
Penyelesaian:
Ø  Lakukan pengisian sampai baterai terisi penuh.
-     Volume elektrolit kurang
Apabila volume elektrolit kurang maka tidak akan terjadi reaksi kimia yang sempurna karena sebagian plat-plat ada yang tidak terendam elektrolit, akibatnya cell-cell dari baterai tidak bisa menghasilkan tegangan secara sempurna juga akibatnya tegangan baterai juga melemah.
Penyebab:
Ø  Diakibatkan oleh adanya kebocoran yang mengakibatkan volume elektolit terus berkurang.
Ø  Terlambat melakukan pengisian elektrolit baterai.
Penyelesaian:
Ø  Isi elektrolit baterai sampai volume terisi penuh sesuai dengan volume yang diizinkan.

 




Isi Pesan*





*wajib diisi

No comments:

Post a Comment