Wednesday, 1 July 2015

ANALISIS FISHBONE - Troubleshooting Sistem Pengisian



 Troubleshooting Sistem Pengisian (Charging System)



A.  Uraian
Gangguan yang parah pada system pengisian akan menyebabkan kualitas kerja mesin berkurang karena energy listrik yang diberikan kurang. Gangguan tegangan dalam system pengisian akan menyebabkan banyak kerusakan diantaranya bola lampu-bola lampu putus atau rangkaian peralatan elektronik akan rusak karena sensitive terhadap kondisi tegangan tinggi. Oleh sebab itu pengetahuan menganalisis dan diagnosis kerusakan pada system pengisian adalah sangat penting untuk seorang ahli otomotif.
Analisis kerusakan system pengisian adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk mencari masalah-masalah atau gangguan-gangguan yang terjadi pada system pengisian. Gangguan ini merupakan suatu masalah yang timbul pada system pengisian dimana gangguan ini bisa menghambat atau menurunkan kondisi kerja system pengisian tersebut.
Penekanan pada sub-bab ini adalah pengenalan untuk menambah pengetahuan mengenai prosedur kerja untuk mendiagnosis gangguan pada system pengisian. Kemudian sasaran dari pendiagnosaan ini adalah untuk menentukan letak gangguan dengan mempertimbangkan prosedur yang cocok sesuai dengan standar operation prosedur (SOP). Materi yang akan dijelaskan pada sub-bab ini yaitu mengenai Cara mendiagnosis kerusakan, Pemeriksaan komponen-komponen, Memperbaiki kerusakan atau gangguan, Perawatan komponen.

B.  Alur analisis




C.  Analisis kerusakan menggunakan analisis Fishbone
1.    Pengisian rendah

a.    Tali kipas
Kendor
Apabila tali kipas terpasang defleksinya terlalu kendor maka putaran yang diteruskan ke pulley alternator tidak akan sempurna akibatnya kemagnetan pada rotor coil tegangannya akan dibangkitkan oleh startor kurang kuat karena tegangan yang dihasilkan alternator sangat dipengaruhi oleh kemagnetan rotor coil dan dan besarnya putaran rotor coil, akibatnya alternator hanya membangkitkan tegangan dalam jumlah sedikit sehingga pengisianpun rendah.
Penyebab           : Baud pengikat alternator kendor akibat pengencangan yang kurang. Kemudian ketegangan tali kipas kurang, maka akan menimbulkan bunyi dan slip.
Penyelesaian      : Kencangkan baut-baut pengikat dan stel defleksi tali kipas.
b.    Alternator
Diode terbakar (rectifier mengalami ganguan)
Apabila salah satu diode ada yang terbakar maka arus dari tegangan yang dibangkitkan akan tidak tersearahkan sehingga arus tidak bisa dialirkan, akan tetapi jika hanya beberapa diode yang putus hal tersebut akan mempengaruhi besarnya kecilnya pengisian karena arus hanya sebagian yang disearahkan.
Penyebab           : Diakibatkan karena kemampuan diode sudah menurun atau karena ada arus yang melebihi kapasitas atau karena terjadi hubungan singkat yang menyebabkan diode terputus.
Penyelesaian      : Ganti rectifier dengan yang baru.
Startor Coil Putus
Apabila kumparan dari startor coil ada yang putus sebagian maka kemagnetan tidak akan sempurna terjadi pada startor coil akibatnya tegangan yang dibangkitkan akan menjadi rendah.
Penyebab           : Diakibatkan oleh adanya isolator yang terlepas yang mengkibatkan hubungan singkat dan menyebabkan satartor coil putus.
Penyelesaian      : Ganti startor dengan yang baru.
Slipring Kotor Atau Aus
Apabila slip ring kotor atau aus maka arus yang dialirkan ke rotor coil tidak akan sempurna, tetapi hanya sebagian arus yang dapat dialirkan ke rotor coil jumlahnya sangat sedikit akibatnya kemagnetan pada rotor coil akan kecil sehingga pengisian akan menjadi rendah.
Penyebab           : Disebabkan oleh serbuk brush yang aus, karena saling bergesekan dengan slip ring.
Penyelesaian      : Bersihkan slip ring dari kotoran.
c.    IC regulator
MIC rusak
Apabila rusak  kotor maka kotoran yang mengendap akan menjadi hambatan akibatnya arus yang mengalir akan sebagian tertahan sehingga arus yang mengalir pada sistem sangat kecil akibatnya kemagnetan rotor coil juga kecil sehingga tegangan yang dibangkitkan oleh alternator juga kecil sehingga pengisian menjadi rendah.
d.   Baterai
Lemah
apabila baterai lemah maka arus yang mengalir ke terminal IG kecil sehingga arus yang masuk ke rotor coil sedikit akibatnya kemagnetan pada rotor coil menjadi kecil, akibatnya tegangan yang dibangkitkan oleh alternator menjadi kecil dan pengisian menjadi rendah.
Penyebab           : Tegangan baterai kurang dari 12 V, Terjadi self discharging, System pengisian tidsak bekerja, Air uccu kurang, Berat jenis berkurang
Penyelesaian      : charging baterai
Terminal kotor
Apabila terminal baterai kotor maka kotoran yang mengendap akan manjadi hambatan akibatnya arus yang dialirkan akan terhambat sebagian dan arus yang mengalir ke rotor coil menjadi sedikit akibatnya kemagnetan rotor coil menjadi kecil, sehingga tegangan yang dibangkitkan oleh alternator menjadi kecil dan pengisianpun menjadi rendah.
Penyebab           : Terdapat air pada terminal karena tidak dibersihkan baik ketika selesai mencuci maupun ketika melewati jalan yang tergenang sehingga air itu menjadikan terminal berkarat. Perawatan yang kurang sehingga adanya penumpukan kotoran pada terminal.
Penyelesaian      : Bersihkan terminal dengan menggunakan amplas atau dengan kain.
e.    Wiring
Socket kendor
Apabila hubungan socket-socket kendor maka arus yang dialirkan tidak dapat sepenuhnya terhubung akibatnya arus yang mengalir ke rotor coil hanya separuhnya, akibatnya kemagnetan rotor coil menjadi kecil sehingga tegangan yang dibangkitkan kecil dan pengisianpun menjadi rendah.
Penyebab           : Pemasangan tidak sempurna, Usia socket yang telah lama, Socket pecah
Penyelesaian      : Perbaiki dan kencangkan pemasangan socket. Jika keadaan socket tiak lagi memungkinkan sebaiknya diganti dengan yang baru
Hubungan ke masa kurang
Apabila  hubugan ke masa kurang maka kemagnetan rotor coil kecil, akibatnya tegangan yang dibangkitkan oleh alternator kecil sehingga arus untuk pengisianpun rendah juga.
Penyebab           : konektor longgar  yang mengakibatkan arus yang terhubung ke masa kurang, Konektor terdapat kotoran yang menyebabkan arus ke masa tertahan.
Penyelesaian      : Perbaiki dan kencangkan konektor apabila ada kotoran maka bersihkan.
2.    Pengisian terlalu tinggi

a.    Tegangan standar IC regulator pada alternator yang terlalu tinggi
Apabila tegangan standar IC pada alternator tidak sesuai dengan spesifikasi maka IC tidak bisa mengatur arus dengan yang di standarkan.
b.    IC Regulator rusak
MIC rusak (arus IG tidak ada)
Apabila MIC rusak atau jebol maka semua sistem tidak dapat bekerja dan arus tidak dapat dialirkan, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke rotor coil akibatnya tidak ada kemagnetan pada rotor coil sehingga alternator tidak dapat membangkitkan tegangan akibatnya tidak akan terjadi pengisian.
Penyebab           : Diakibatkan oleh kelebihan tegangan yang masuk ke MIC, atau MIC terkena air akibatnya terjadi koslet.
Penyelesaian      : Ganti MIC dengan yang baru.



3.    Tidak ada pengisian

a.    Alternator
Rotor coil putus
Meski arus dari baterai diteruskan ke regulator kemudian ke rotor coil, alternator tetap tidak akan dapat membangkitkan tegangan karena arus yang mengalir tidak dapat diteruskan ke masa sehingga tidak terjadi kemagnetan pada rotor coil dan teganganpun tidak dapat dihasilkan dan pengisianpun tidak ada.
Penyebab           : Diakibatkan karena kurang baik dalam perawatan, kemudian usia pemakaian yang sudah lama.
Penyelesaian      : Ganti rotor dengan yang baru.
Stator coil putus
Apabila stator coil putus maka arus yang dibangkitkan tidak dapat dirubah menjadi arus DC dan arus yang dibangkitkan tidak dapat dialirkan. Sehingga tidak terjadi pengisian pada baterai.
Penyebab           : Kurang baik dalam perawatan, usia pemakaian yang sudah lama.
Penyelesaian      : Ganti stator dengan yang baru.
Brush habis
Apabila brush habis maka arus yang dialirkan dari terminal F regulator tidak dapat diteruskan ke rotor coil sehingga tidak ada arus yang masuk ke rotor coil sehingga kemagnetan pada rotor coil tidak ada, akibatnya alternator tidak bisa membangkitkan tegangan dan pengisianpun tidak ada.
Penyebab           : Diakibatkan oleh usia pemakaian brush yang sudah lama karena brush terus bergesekan maka lama kelamaan brush akan habis.
Penyelesaian      : Ganti brush dengan yang baru sesuai dengan ukuran yang dianjurkan.
Diode putus
Apabila diode putus maka tegangan yang dibangkitkan tidak dapat dialirkan, sehingga tidak ada arus yang dihasilkan dari rectifier, akibatnya pengisianpun tidak ada.
Penyebab           : Diakibatkan karena kemampuan diode sudah menurun atau karena ada arus yang melebihi kapasitas atau karena terjadi hubungan singkat yang menyebabkan diode terputus.
Penyelesaian      : Ganti rectifier dengan yang baru.
b.    IC regulator
MIC rusak (arus IG tidak ada)
Apabila MIC rusak atau jebol maka semua sistem tidak dapat bekerja dan arus tidak dapat dialirkan, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke rotor coil akibatnya tidak ada kemagnetan pada rotor coil sehingga alternator tidak dapat membangkitkan tegangan akibatnya tidak akan terjadi pengisian.
Penyebab           : Diakibatkan oleh kelebihan tegangan yang masuk ke MIC, atau MIC terkena air akibatnya terjadi koslet.
Penyelesaian      : Ganti MIC dengan yang baru.
c.    Tali kipas
Kendor
Apabila tali kipas terpasang defleksinya terlalu kendor maka putaran yang diteruskan ke pulley alternator tidak akan sempurna akibatnya kemagnetan pada rotor coil tidak dapat dibangkitkan tegangannya oleh startor karena tegangan yang dihasilkan alternator sangat dipengaruhi oleh kemagnetan rotor coil dan besarnya putaran rotor coil, akibatnya alternator tidak dapat membangkitkan tegangan sehingga pengisianpun tidak ada.
Penyebab           :Baud pengikat alternator kendor akibat pengencangan yang kurang. Kemudian ketegangan tali kipas kurang, maka akan menimbulkan bunyi dan slip.
Penyelesaian      : Kencangkan baut-baut pengikat dan stel defleksi tali kipas.
Putus
Apabila tali kipas putus sama halnya dengan tali kipas kendor, apabila tali kipas putus maka tidak ada putaran pada pulley alternator dan rotor coil akibatnya tidak ada tegangan yang dibangkitkan oleh alternator sehingga pengisian tidak ada.
Penyebab           :Usia pemakaian yang telah lama. Penggunaan tali kipas yang terlalu kencang (tali kipas terlalu kencang).
Penyelesaian      : Gati tali kipas dengan yang baru.
d.   Wiring
Soket alternator kendor
Apabila soket-soket pada alternator kendor terutama soket terminal F maka tidak akan ada arus yang mengalir ke rotor coil sehingga rotor coil tidak akan mengalami kemagnetan akibatnya tidak akan ada tegangan yang dibangkitkan sehingga tidak akan ada pengisian.
Penyebab           : Pemasangan tidak sempurna, Usia socket yang telah lama, Socket pecah
Penyelesaian      : Perbaiki dan kencangkan pemasangan socket, Jika keadaan socket tidak lagi memungkinkan sebaiknya diganti dengan yang baru
Hubungan kabel dari voltage ke alternator putus
Apabila hubungan dari voltage ke alternator terputus maka maka arus tidak dapat dialirkan ke alternator dan tidak ada juga arus yang masuk ke rotor coil sehingga tidak akan terjadi kemagnetan pada rotor coil akibatnya tidak ada tegangan yang dibangkitkan sehingga tidak ada pengisian.
Soket regulator kendor
Sama halnya dengan soket alternator kendor, arus tidak dapat dialirkan jika soket pada regulator juga kendor sehingga tidak ada arus yang masuk ke regulator apabila arus yang masuk ke regulator tidak ada maka arusyang masuk alternatorpun tidak ada, akibatnya tidak akan ada tegangan yang dibangkitkan dan pengisian tidak akan terjadi.
Penyebab           : Pemasangan tidak sempurna. Usia socket yang telah lama Socket pecah
Penyelesaian      : Perbaiki dan kencangkan pemasangan socket, Jika keadaan socket tiak lagi memungkinkan sebaiknya diganti dengan yang baru

D.  Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen
1.      Rotor
a.   Ukur tahanan antar slip ring menggunakan multitester. Apabila tahanan melebihi standar maka ganti rotor dengan yang baru.

b.    Periksa bahwa tidak ada kontinuitas atau tidak ada hubungan antara slip ring dengan rotor core. Apabila ada kontinuitas ganti rotor coil dengan yang baru.

2.      Stator coil
a.       Periksa hubungan antara stator coil dengan stator core.

b.      Periksa hubungan antar terminal stator coil

3.      Brush
Periksa ketinggian minimum Brush dan bandingkan dengan spesifikasi. Apabila melebihi standar ganti brush dengan yang baru.

4.      Brush Spring
Ukur tekanan Brush spring menggunakan Spring preassure gauge.

5.      Rectifier
Periksa hubungan antar sirkuit diode pada rectifier menggunakan multitester.

6.      Bearing
Periksa bearing dari suara abnormal (kebisingan), kelonggaran, dan macet.


No comments:

Post a Comment