Sunday 22 November 2015

SRS (SUPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM)



SRS - AIR BAG 

 

Airbag adalah perangkat keamanan yang terdiri dari sebuah tas kain besar yang berisi udara dan memberikan perlindungan bagi kepala dan tubuh bagian atas pengemudi selama tabrakan.
Dalam tabrakan dari depan (head-on collision), biasanya pengemudi dan penumpang akan terlempar ke depan di dalam kendaraan. Ketika airbag diaktifkan, airbag langsung mengembang dan menciptakan penghalang yang melawan atau meredam gerakan maju dari pengemudi atau penumpang depan.
Kantong udara tersebut dirancang untuk mencegah pengemudi atau penumpang depan menabrak kaca depan atau dashboard kendaraan, sehingga mengurangi cedera mereka. Airbag juga dikenal sebagai sistem pengendalian tambahan (SRS, supplemental restrain system), atau pembatasan tambahan karet (SIR, supplemental inflatable restrain).
Airbag, merupakan fitur keselamatan standar yang wajib pada setiap kendaraan modern saat ini. Kemampuannya untuk mengembang dengan sangat cepat dan mampu menahan tubuh kita saat terjadi tabrakan memang luar biasa. Proses terbukanya AirBag terjadi sangat cepat sehingga sulit untuk dipahami. Dimulai dari komponen, ada tiga komponen utama yang terdapat pada sistem AirBag, yang pertama adalah Crash Sensor, ECU, Inflator dan Airbag Module yang terbuat dari nylon.
Pada awalnya sistem AirBag hanya disiapkan untuk menahan benturan dari depan, dan pada pengembangannya saat ini Airbag juga disiapkan untuk benturan dari berbagai arah, seperti penggunaan Curtain Airbag dan Seat Airbag yang terdapat pada kedua sisi mobil untuk menahan benturan dari samping dan masih banyak lagi penempatan airbag pada mobil jaman sekarang. 

Komponen Utama


1. Airbag Module
- Driver Airbag
- Passenger Airbag
- Side Airbag
- Curtain Airbag

2. Inflator

Inflator merupakan sebuah alat generator yang berfungsi untuk mengasilkan gas secara cepat dan menjadikan gas tersebut menjadi panas, sehingga mengeluarkan debu. Karena itulah, panas dari gas ini lebih rendah dan debunya dibuang melalui Filter. Gas dari inflator inilah yang mengisi kantong udara agar mengelembung. Komposisi utama gas ini adalah He, N2, CO2, Ar.
3. ECU dan Sensor
Control Unit Airbag berfungsi untuk mengolah sinyal-sinyal yang diberikan oleh sensor-sensor yang kemudian sinyal yang di terima dan diolah akan diteruskan untuk memerintah seluruh airbag untuk meletus atau tidak. Sinyal yang masuk dari sensor-sensor pertama di olah terlebih dahulu oleh sensor pusat, setelah sensor pusat memperoleh data yang akurat kemudian data akan di kirim ke Unit Control.


Cara Kerja



Urutan dasar meletusnya Air bag adalah sebagai berikut. ketika terjadi benturan, masing-masing sensor akan mengukur benturan tersebut. Hasil pengukurannya dikirim ke ECU. Kemudian ECU menganalisa benturan tersebut dan memutuskan apakah airbag perlu meletus atau tidak. Jika perlu meletus, ECU akan memberikan suplai arus ke module yang akan dikembangkan. Setiap module akan meletuskan Airbag melalui arus listrik yang disuplai. Kemudian Air bag akan meletus dan mengelembung untuk melindungi penumpang. Terlihat prosesnya cukup sederhana, namun sebenarnya variabel yang terlibat disini cukup banyak.
Dikarenakan air bag meletus pada saat mobil melaju atau mengembungnya sedikit sehingga akan membahayakan penumpang dari pada melindungi. Benturan termasuk benturan dari bawah, benturan bagian atas, dan benturan dengan material elastik seperti kayu, membuat sistem air ini makin rumit. Dan tentunya jika air bag ini terlalu sensitif terhadap benturan, maka kemungkinan tidak bisa meletus pada saat terjadi benturan kuat. Karena itulah lembaga peneliti menentukan kapan air bag akan meletus berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman.
 



Isi Pesan*





*wajib diisi

No comments:

Post a Comment